SABDA CINTA KARYA RUDIYANT
By : Unknown
Simpulan Oleh :
Erlin Fortunela S
Novelis
ternama, memiliki ketenaran, kekayaan, dan apapun yang diinginkan bisa terwujud dalam sekejap. Tinggal di apartemen
mewah di Jakarta, memiliki banyak fans dari
novel–novel yang telah diterbitkan. Tidak hanya dalam negeri, tetapi hingga
mencapai luar negeri, bahkan diantaranya telah ada yang dibuat film dan
beberapa judul lainnya ada yang dimintai kelanjutannya. Hanya dengan menuangkan
khayalan, keuntungan selalu didapatkan apalagi dengan gaya penulisan dan
kemahiran memainkan kata-kata tidak heran jika novel yang di buat selalu diburu
banyak orang pada hari pertama perilisannya.
Sofyan
Bagaskara, itulah namanya. Sofyan ingin menjadi legenda hidup yang karya-karyanya
mampu untuk dikenang. Sofyan seperti ini berkat didikan dari ayahnya yang juga
seorang novelis. Malah jalan yang Sofyan tempuh ini adalah jejak darinya. Ya,
buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Sekarang
setahun sudah Sofyan tidak bertemu dengan beliau. Ayah adalah orang paling
berharga dalam hidup Sofyan. Mengajari Sofyan tentang berbagai hal cara menulis
novel, menciptakan karakter, penjabaran setting tempat, gaya penulisan, alur
cerita, dan ending akhirnya. Setiap
harinya Sofyan selalu membaca dan belajar menulis cerita, belajar mengkhayal
dan memikirkan kejadian-kejadian seru kemudian menuangkannya dalam tulisan.
Kini
Sofyan tidak pernah bertemu dengan ayahnya, sudah setahun ini Saskia yang
menemani Sofyan tinggal di Jakarta ini, Apartemen Permata Hijau. Saskia adalah
asisten pribadi Sofyan yang selalu menemaninya. Saskia gadis yang cantik,
kulitnya putih bersih dengan tampilan yang modis dan wajah yang selalu
bermake-up. Namun kali ini Sofyan merasa tidak akan melihatnya lagi untuk waktu
yang belum ditentukan. Sofyan memilih untuk pergi mencari sebuah pengalaman dan
ingin membuat riwayatnya sendiri. Sofyan menjadi terkenal karena mengekor
dibelakang nama besar ayahnya yang novelis dunia itu.
***
Sofyan
memutuskan untuk pergi mengelilingi dunia bersama kawannya yaitu Faridz dan
Arie. Faridz adalah temannya waktu kecil, dia akrab dengan Sofyan karena dulu
rumahnya dekat dengan rumah lama Sofyan. Dia orang Bukit Tinggi, Sumatra Barat.
Kulitnya kecoklatan dengan rambut lurus, ada anting kecil disebelah telinga
kirinya, ya Faridz adalah preman. Berbeda dengan Arie yang sopan, tutur katanya
baik dan selalu mejaga perasaan lawan bicaranya. Namun wajah Arie kelihatan
lebih tua dari usianya.
Perjalanan
dimulai dari pintu tol Kebon Jeruk Jakarta Barat, kemudian menuju Merak. Dalam
hal ini Faridz adalah penunjuk jalannya. Setelah dari Merak naik Ferry
menyebrangi laut ke Bakauheni. Sampai di Merak suasananya benar-benar berbeda
dengan apa yang Sofyan bayangkan. Suasana pelabuhan kotor dan tidak terurus.
Setelah
menyebrang menggunakan Ferry, mereka melanjutkan perjalanan ke Lampung. Perjalanan
yang menarik yang pernah Sofyan bayangkan sebelumnya ternyata berubah total,
mereka yang telah bersepakat untuk mengumpulkan uang yang mereka bawa di Faridz
ternyata tak beruntung, ketika naik angkot tas Faridz hilang dicopet dan uang
mereka semuanya ada di dalam tas Faridz.
Mereka
melanjutkan perjalanan dengan menaiki truk yang menuju arah Jambi ke Padang.
Perut Sofyan terasa mual dan kepalaku pusing. Faridz memang banyak memiliki
pengetahuan dalam hal ini. Ini adalah malam keempat dari perjalanan Sofyan
sejak meninggalkan Jakarta. Perjalanannya selalu diikuti dengan rasa lapar dan
Sofyan harus menjual pakaiannya karena lumayan bagus untuk ditukarkan dengan
makanan. Dari stasiun kota Bumi Lampung
mereka tiba di Palembang, lalu naik angkot ke jembatan Ampera dan sampai di
Jambi ketika hari sudah gelap. Solok masih jauh dan mereka harus turun dari
truk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Perut yang lapar membuat kami
tergeletak dipinggir jalan, hingga akhirnya mereka menemukan pohon rambutan yang
buahnya sangat menggoda, mereka langsung memanjatnya untuk menikmati buahnya.
Namun ketika sedang asyik menikmati buah rambutan, datang seorang lelaki dan
dan wanita tua. Sofyan dan kawannya langsung menghampiri dan segera meminta maaf,
ini mereka lakukan karena memang belum
makan sejak dua hari terakhir ini.
Setelah
menerima penjelasan Sofyan, Abdullah dan Amak Upik Mulai mengijinkan mereka
untuk beristirahat dirumahnya dan memberikan hidangan untuk makan. Amak Upik
Mulai menawari untuk bekerja diperkebunan milik anaknya di Lembah Gumanti dan
mengantarkan Sofyan beserta kawannya besok pagi dengan persyaratan bahwa selama
bekerja mereka harus menuruti peraturan yang ada untuk tidak pernah
meninggalkan sholat dan mentaati aturan agama.
Bekerja
di pedalaman Lembah Gumanti membuat Sofyan sedikit merasa tidak nyaman, apalagi
dengan aturan sholat yang tidak pernah diajarkan ayahnya sejak kecil. Sofyan
merasa meskipun tidak mengenal agama dan tidak mengenal Tuhannya dia masih bisa
hidup dan mampu mendapatkan segalanya, kemewahan, kekayaan dan ketenaran.
Sofyan bekerja sebagai tukang cangkul diperkebunan Datuk Sanusi, tak pernah
dibayangkannya, sekali memegang cangkul Sofyan harus tidak boleh canggung
meskipun selama ini yang sering dipegangnya adalah keyboard computer. Sofyan
bekerjasama dengan Fajri, Faridz dengan Tadun dan Arie dengan Wawan. Setiap
terdengar suara adzan mereka harus segera berhenti bekerja untuk melaksanakan
sholat. Datuk Sanusi paling tidak suka bila ada pekerjanya yang terlambat dalam
melaksanakan ibadah.
Sofyan
malas dan merasa tidak perlu melaksanakan sholat, namun agar ia tak dikeluarkan
dari pekerjaannya Sofyan terpaksa harus melaksanakan ibadah ini. Sofyan sama
sekali tak dibekali pengetahuan agama oleh ayahnya hingga ia hanya mengikuti
saja apa yang dilakukan orang disekitarnya saat sholat. Faridz dan Arie merasa
heran kepada Sofyan, meskipun Arie dan Faridz adalah anak jalanan namun mereka
mengerti sedikit tentang tatacara dalam beribadah berbeda dengan Sofyan yang
tidak peduli dengan agamanya. Islam hanya tertulis di KTPnya saja.
Hingga
suatu ketika Sofyan dan Faridz bertemu dengan dua gadis cantik turun dari rumah
Gadang milik Datuk Sanusi. Mereka adalah Santhiak anak dari Datuk Sanusi dan
Najzwa keponakan Datuk Sanusi. Setiap
hari dengan diam-diam Sofan dan Faridz tanpa sepengetahuan Arie pergi mengikuti
Najzwa dan Santhiak, hingga pada suatu ketika Najzwa dan Santhiak pulang
sekolah mereka memberanikan diri untuk mengajak jalan-jalan. Hal yang tidak
patut dilakukan bagi orang yang baru pertama kenal di pedalaman Lembah Gumanti
ini. Namun tak disangka Najzwa dan Santhiak
mau menerima ajakan Sofyan dan Faridz untuk pergi jalan-jalan ke Danau
Bawah. Tempat yang sangat indah dan menarik, duduk berdua dengan Najzwa membuat
Sofyan merasa senang, sedangkan disisi lain Danau bawah ada Santhiak dan
Faridz.
Sofyan
memperhatikan Najzwa seolah tak berkedip, perasaannya berdebar, dari situ
Sofyan berani mengungkapkan perasaan yang dirasakannya kepada Najzwa, namun
Najzwa hanya tersenyum kecil hingga ada sebuah ucapan terlontar dari mulut
Sofyan,
“Bahwasanya aku bersama hati dan ragaku
menginginkanmu. Aku mungkin bukan yang terbaik untukmu, tapi juga bukan yang
terburuk. Sampai kapanpun aku akan mencintaimu, tidak hanya hidupmu, matimu
atau berbentuk abupun aku akan terus mencintaimu”.
Itulah
sebuah kalimat yang membuat hati gadis ini luluh. Najzwa memberi syarat kepada
Sofyan untuk mencintai Allah terlebih dahulu sebelum mencintainya, karena hanya
Allah yang abadi di dunia ini. Sebuah persyaratan yang menurut Sofyan tidak
masuk akal, apa gunanya mencintai Allah jika ada makhluknya yang indah. Namun
itu adalah persyaratan Najzwa untuk Sofyan agar Najzwa mencintainya. Sofyan
menuruti dan melaksanakan persyaratan yang diberikan Najzwa, Sofyan mulai
berguru kepada Pak Saipulloh untuk mengajarinya agama agar mampu dicintai
Najzwa.
Berbagai
rintangan dilalui oleh Sofyan dalam belajar agama. Hingga setelah Sofyan mampu
belajar agama dan mencintai Allah, Sofyan meminta tolong Pak Saipulloh untuk
melamarkan Najzwa. Namun setelah melamar Sofyan diberikan tantangan untuk dapat
menafkahi Najzwa oleh Datuk Sanusi. Sofyan yang hanya bekerja sebagai kuli tak
mungkin dapat menikahi Najzwa. Sofyan berjanji untuk kembali satu tahun lagi
dan akan pergi ke Jakarta setelah itu Sofyan akan datang melaksanakan
pernikahan yang akan digelar tujuh hari tujuh malam. Pesta yang tidak akan
pernah bisa dilupakan oleh masyarakat Lembah Gumanti.
Setelah
sampai di Jakarta, semua harta Sofyan telah musnah, apartemen dan semuanya
telah dijual oleh kembaran Saskia. Kembaran Saskia telah menyalahgunakan hak
kuasa atas Saskia untuk mengambil harta Sofyan. Saskia disiram air keras
dimukanya dan dibuang di rel, beruntung Saskia ditolong oleh penjaga rel kereta
api. Sofyan pun kini bingung setelah telapak tangan kanannya dipotong oleh
Tadun. Sofyan tak mengenal siapapun di Jakarta kecuali Saskia, apalagi ayahnya
kini ada di Swiss beserta ibu tirinya. Sofyan kini telah ada dirumah sakit
selama tiga bulan dan hanya ditemani Saskia yang sudah hancur wajahnya. Saskia
merawat Sofyan dengan sisa uang tabungan yang dimiliknya. Sofyan dan Saskia
hanya mampu tinggal disebuah rumah susun kecil dengan uang yang dimilik Saskia,
bahkan hanya mampu membeli computer bekas Pentium satu.
Tiga
bulan waktu telah berlalu. Kini Sofyan harus mulai bekerja keras untuk membuat
novel kembali namun tanpa telapak tangannya dan computer yang harus lama
menunggu untuk satu kali proses, Sofyan meminta Saskia untuk mengetik dan
Sofyan yang berbicara. Akhirnya dua bulan berlalu dan novel ini akan segera
diterbitkan, tak mungkin menggunakan nama penulis Sofyan Bagaskara karena
Sofyan telah dikabarkan meninggal oleh
saudara kembar Saskia. Akhirnya penulis memberi nama Saskia Najzwa Maharani.
Namun pemimpin redaksi mengetahui bahwa itu adalah hasil karya Sofyan dan
percaya bahwa Sofyan masih hidup.
Perilisan
novel yang diberi judul Sabda Cinta apalagi ada tambahan bahwa ini diambil
berdasarkan kisah nyata banyak yang menyukai, para fans menyukai novel Sabda
Cinta dengan gaya penulisan yang sama seperti Sofyan Bagaskara. Namun yang
disuruh hadir untuk jumpa pers adalah Saskia, karena Sofyan percaya bahwa Saskia mampu menghadapi
banyak pertanyaan wartawan. Novel Sabda Cinta, banyak pihak produksi yang ingin
membuatnya sebagai film dan datang langsung ke lokasi.
Pimpinan
produksi dan pihak perfilman membantu Sofyan untuk mempersiapkan acara
pernikahannya karena mereka merasa terharu akan kisah cinta yang dialami oleh
Sofyan. Iring-iringan pengantin dipersiapkan semeriah mungkin bahkan Sofyan
sendiri tidak pernah membayangkan akan semeriah ini. Persiapan sudah lengkap
dengan satu helicopter dan 20 mobil mewah, penari yang banyak dan meriah.
Faridz dijemput dengan iring-iringan mewah oleh Sofyan dan tidak pernah
menyangka.
Tepat
satu tahun Sofyan akhirnya kembali ke Lembah Gumanti. Sofyan merasa senang akan
bertemu dengan Najzwa, namun tidak disangka bahwa Najzwa gadis yang dicintainya
selama ini ternyata telah meninggal tiga
bulan sejak kepergian Sofyan ke Jakarta. Najzwa dibunuh oleh Tadun
karena Najzwa tidak membalas cintanya. Sofyan beserta rombongan terkejut dengan
berita yang didengar. Iringan music dan tarian berhenti seakan tahu apa yang
Sofyan rasakan. Najzwa meninggal dunia,
hari terasa musnah bagi Sofyan. Inilah yang diharapkan Najzwa bahwa ketika dia
telah tiada, Sofyan akan terus dapat mencintai Allah, hanya Allah yang kekal
dan abadi. Najzwa telah membuka pandangan Sofyan terhadap dunia, bahwa semuanya
tak ada yang abadi dan fana. Sofyan tidak akan kembali ke Jakarta dan akan
menetap di Lembah Gumanti, awal kisah cintanya dan awal dia mulai belajar
mencintai Allah. Sofyan meminta Saskia untuk membeli sebuah rumah yang ada di
Danau Bawah untuk dijadikan tempat tinggal dan memberi Pak Saipulloh uang untuk
modal usaha dan menyekolahkan Khodijah anaknya.
Persyaratan
cinta yang diajukan Najzwa kini telah dirasakan Sofyan. Najzwa meminta Sofyan
untuk tidak mencintainya dulu melainkan untuk mencintai Allah. Karena jika
Sofyan mencintai Allah, apapun yang terjadi Sofyan akan terus dijalanNya,
itulah nilai persyaratan Najzwa yang diajukan kepada Sofyan.
PERMASALAHAN
DALAM NOVEL SABDA CINTA
1.
Novelis
ternama yang mulai menyadari kesalahannya
2.
Ingin
membuat riwayatnya sendiri
3.
Berpetualang
dengan teman-temannya.
4.
Bekerja
di pedalaman Sumatra Barat.
5.
Bertemu
dengan seorang perempuan yang sholehah
6.
Belajar
agama dan berusaha mencintai Allah.
7.
Kembali
menjadi seorang penulis di Jakarta dengan nama baru.
8.
Sukses
dalam berkarya dan merencanakan pesta besar tujuh hari tujuh malam.
9.
Akan
kembali ke Lembah Gumanti untuk menepati janji.
10. Perempuan yang akan
dinikahi telah meninggal.
11. Membantu orang yang
telah mengajarinya agama dan menetap di Lembah Gumanti.
Kesendirianku..
By : Unknown
Tiada
lagi kata indah yang mudah ku rangkai..
Kala
air tak mau berhenti menetes di pipi..
Kala
hujan tak mau mencoba untuk berhenti..
Dan
kala embun tak ada menyambut pagi..
Gundah
selalu ku rasakan..
Sunyi
itulah yang menjadi teman..
Tanpa
ada lagi kebersamaan..
Hingga
hilang harapan mencapai angan..
Hati
ini hanya bisa terdiam..
Terbaring
lemah tanpa dendam..
Pandangi
kenangan dalam kelam..
Dan
ku pasrahkan semua pada alam..
Masih
adakah masalah di dunia ini ?
Ku
buka jendela dengan berani..
Terlihat
kupu-kupu indah menghampiri..
Membawa
seribu malaikat datang kemari..
Kau...
By : Unknown
Rintik air ini basahi tubuhku..
Kala aku terdiam sendiri meratap pada awan gelap..
Tiada keramaian tuk pecahkan kesunyian..
Hanya hempasan angin yang menusuk disertai buliran air..
Akankah kau mampu datang dan hangatkan jiwa ini ..
Bila engkau rasa apa yang ku rasa..
Bintangpun pasti kan tersenyum dan menampakkan dirinya..
Udara ini selalu bersamaku ketika kau pergi menjauh..
Adakah kau bisa temaniku layaknya udara yang ada disetiap hariku..
Sang surya yang meredupkan sinarnya seakan mengerti apa yang ku
rasa..
Dalam setiap detakan dan lirihan lirik kalbuku..
Kau hanya menjadi ilusi dan terus berlari tanpa ada inspirasi tuk
kembali..
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL “SABDA CINTA” KARYA RUDIYANT KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA
By : Unknown
KONFLIK BATIN
TOKOH UTAMA
DALAM NOVEL “SABDA CINTA” KARYA RUDIYANT
KAJIAN PSIKOLOGI
SASTRA
ULANGAN
TENGAH SEMESTER
OLEH
ERLIN
FORTUNELA S
NIM
5.11.06.0.13.006
UNIVERSITAS
ISLAM MAJAPAHIT
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI BAHASA INDONESIA
NOVEMBER
2013
KATA PENGANTAR
Segala
Puji Bagi Allah SWT, Yang Maha Pemurah, Pengasih dan Penyayang. Tidak ada
ungkapan lain yang dapat saya tulis lebih awal dalam prakata ini selain
ungkapan syukur kepada Allah, Pemberi kemudahan bagi jalan hidup sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel “Sabda Cinta” Karya Rudiyant
Kajian Psikologi Sastra”. Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas
ulangan tengah semester pada semester ganjil mata kuliah penelitian sastra pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Majapahit.
Tugas
ini disusun sesuai dengan kemampuan yang ada. Dalam tugas analisis ini, saya
mendapat bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini :
1. Bapak Prof. DR.
Machmoed zain, APU selaku Rektor UNIM.
2. Bapak Dr. Ludi
Wisnu Wardana ST, SE, SPd, MM selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
3. Bapak Suwarsono,
M.Pd Selaku dosen
pengampu Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, yang memberikan tuntunan serta bimbingan
dengan penuh kesabaran.
4.
Teman-teman Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia kelas sore semester lima atas kerja samanya dan semua teman
bermain di kampus.
Akhir kata saya berharap semoga Tuhan Yang
Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberi manfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Mojokerto,
November 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap manusia merupakan
individu yang berbeda dengan individu yang lainnya. Namun manusia tetaplah
makhluk sosial, setiap pertemuan antarmanusia tidak jarang biasanya menimbulkan
konflik, baik antar individu maupun antar kelompok. Selain itu manusia juga
sering mengalami konflik batin dalam dirinya sebagai reaksi sosial di
lingkungan masyarakat.
Peristiwa atau
kejadian yang ada dalam masyarakat saat inipun telah banyak yang diangkat
menjadi sebuah karya sastra. Sastra sendiri adalah hasil seni kreatif dari
penulis dengan objeknya sebagai manusia dan kehidupannya dengan pengantarnya
adalah bahasa. Sebagai karya yang kreatif, sastra mampu dijadikan sebagai
penyalur ide-ide yang dipikirkan oleh sastrawan mengenai kehidupan sosial
manusia.
Karya sastra
yang dihasilkan sastrawan selalu menampilkan tokoh yang memiliki karakter
sehingga karya sastra juga menggambarkan kejiwaan manusia walaupun gambaran
tokohnya hanyalah fiksi. Dengan kenyataan tersebut, karya sastra selalu
terlibat dalam aspek kehidupan manusia termasuk ilmu jiwa atau psikologi. Maka
penelitian yang menggunakan pendekatan psikologi terhadap karya sastra
merupakan bentuk pemahaman karya sastra dari sisi psikologi. Ini disebabkan
karena setiap tokoh dalam karya sastra selalu diberi jiwa dan raga kemanusian
dalam kehidupannya.
Novel Sabda Cinta merupakan novel karya
Rudiyant yang merupakan sebuah novel yang sangat menarik untuk dibaca dan dapat
dijadikan pembelajaran dalam kehidupan. Adapun yang menarik untuk diteliti dari
novel ini adalah konflik batin tokoh utama sebagai seorang lelaki yang
mencintai anak gadis pemimpin desa yang sangat taat dengan aturan agama dan
berkuasa di daerah Lembah Gumanti pedalaman Sumatra sedangkan ia sangat jauh
dengan Tuhan bahkan tidak mengerti agama sedikitpun.
Guna
menyelesaikan persoalan yang dihadapi akan digunakan psikologi dalam penelitian
ini. Psikologi ini berusaha memperlajari manusia secara utuh terhadap jiwa,
emosi dan tingkah lakunya. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini
mengambil judul “Konflik Batin Tokoh
Utama Dalam Novel “Sabda Cinta” Karya Rudiyant Kajian Psikologi Sastra”.
1.2 Batasan Masalah
Dalam penelitian
ini supaya penelitian fokus, diperlukan adanya pembatasan masalah. Adapun
masalah yang dibahas dalam penelitian ini hanya dibatasi pada konflik batin
tokoh utama dalam novel Sabda Cinta serta
usaha tokoh utama dalam menyelesaikan konflik tersebut.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan batasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1.
Bagaimana
konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Sabda Cinta ?
2.
Bagaimana usaha
yang dilakukan tokoh utama dalam menyelesaikan konflik tersebut ?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
penulis menulis penelitian ini adalah mendeskripsikan :
1.
Konflik batin
yang dialami tokoh utama dalam novel Sabda
Cinta.
2.
Usaha yang
dilakukan tokoh utama dalam menyelesaikan konflik tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat
yang diperoleh dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat secara
teoretis dan secara praktis. Adapun manfaat-manfaat dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1.1 Manfaat Teoretis adalah untuk
memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu terutama dalam bidang psikologi
sastra dan memperluas ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia.
1.2 Manfaat Praktisnya adalah untuk
memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang keadaan jiwa atau psikolgi dalam
kehidupan dan sebagai sumber untuk mendapatkan pengetahuan tentang dunia
psikologi dalam sastra agar bisa menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.